Memakan serangga adalah hal yang lumrah di beberapa bagian negara di dunia. Sebenarnya serangga adalah sumber protein yang berlimpah di planet ini yang padat nutrisi dan mengandung omega 3.
Dalam kondisi darurat, kita perlu tau tumbuhan apa yang bisa dimakan dan pilihan kedua adalah hewan apa yang bisa dimakan. Serangga merupakan hewan yang sering dijumpai di setiap perjalanan di hutan dan memiliki peran dalam kondisi survival.
Berikut adalah beberapa serangga yang bisa dimakan dalam kondisi survival di alam liar :
1. Semut
Spesies semut kebanyakan bisa dimakan dengan rasa yang asam. Hal ini terjadi karena ketika terancam, semut mensekresikan asam seperti rasa cuka. Larva semut tidak memiliki rasa asam dan bisa ditemukan di dalam rumpun atau di bawah batu.
Semut
Salah satu cara yang baik adalah memukul sarang semut dengan tongkat lalu menempatkan ujung tongkat dalam wadah (wadah air), lakukan hingga terkumpul banyak. Setelah itu rebus semut untuk menetralkan asam'nya. Atau jika ingin dimakan mentah, pastikan semut sudah mati.
2. Siput
Siput bisa dimakan dan bergizi tinggi. Siput bukan serangga namun bentuknya yang kecil dan lunak cukup mudah untuk dimakan dalam kondisi survival.
Siput merupakan inang parasit yang berbahaya dengan memakan kotoran hewan parasit pengerat. Parasit tidak akan hidup pada tubuh siput namun bisa menghasilkan reaksi beracun yang dapat mengakibatkan kerusakan otak parah.
Lalu bagaimana surveyor menghindari hal ini?, masak mereka!
Caranya adalah uapkan siput sekitar 10 menit, lalu keluarkan dari cangkang lalu tumis.
3. Belalang dan Jangkrik
Di dalam padang rumput terbuka, ladang dan beberapa hutan, jangkrik adalah tradisi sebagai makanan manusia. Belalang dan jangkrik kaya protein dan mudah ditemukan dimana saja.
Belalang mudah ditangkap di pagi hari ketika bergerak lebih lambat. Jangkrik berada di tempat yang lembab dan tempat gelap seperti bawah batu, kayu dan benda besar lainnya. Selain itu kadang ada di rerumputan tinggi, semak dan pohon. Jika kesulitan menangkapnya, buatlah perangkap dengan mengubur botol air plastik di bawah tanah dengan bagian atas yang terpotong, lalu beri beberapa buah yang matang, lalu biarkan semalam.
Untuk memakan belalang dan jangkrik, tarik kepala mereka, hilangkan sayap dan kaki. Panggang kering di atas api. Yang dimakan adalah bagian perut. Untuk mengurangi penularan parasit, harus dimasak sebelum dimakan.
4. Cacing Tanah
Cacing tanah sangat bergizi dan seing keluar secara massal saat hujan deras karena cacing akan memilih keluar daripada tenggelam. Ini adalah salah satu cara untuk menjebak mereka yaitu dengan menggali lubang di tanah liat dan diisi dengan air setelah hujan.
Tubuh cacing tanah penuh kotoran. Kotoran ini bisa dihilangkan dengan merendam selama 3-24 jam atau remas dengan tangan hingga kotoran keluar. Setelah bersih, rasa cacing tanah akan sedikit pahit. Selain dimasak, cacing bisa dimakan mentah dalam keadaan darurat.
5. Belatung
Secara tradisional, banyak budaya yang telah menikmati belatung. Belatung sangat berlemak dan kaya akan asam amino esensial, nutrisinya lebih baik daripada daging tanpa lemak. Rasa belatung tergantung dari makanan mereka. Kemampuan untuk mengubah daging tanpa lemak menjadi lemak esensial berpotensi menyelamatkan nyawa dalam kondisi tertentu.
Belatung bisa dicari dengan memisahkan kayu yang sudah lapuk, kulit dari pohon hidup, di bawah batu maupun di daun. Belatung dapat dimakan mentah namun lebih baik dimasak dahulu di atas api terbuka.
6. Kutu Daun dan Kutu Kayu
Rasa kutu daun berkisar dari sedikit manis ke pahit tergantung dari makanan mereka. Kutu kayu bisa dicari di batu maupun kayu. Rebus kutu selama beberapa waktu karena mengandung nematoda, jadi pastikan memasak dengan matang.
7. Rayap
Rayap memiliki kandungan minyak yang tinggi relatif terhadap ukuran tubuhnya. Serangga yang merupakan sumber protein ini sebagian besar hidup terkubur jauh di kayu dan cenderung membawa parasit dari serangga lainnya.
Begitu melihat cahaya, rayap akan masuk kedalam lebih cepat. Segeralah ambil dan makan atau bisa dipanggang dulu dalam panci kering.
8. Kalajengking
Untuk menagkapnya bisa dengan jebakan di depan sarangnya. Gali lubang yang cukup besar di depan sarang dan beri wadah isi air. Ketika kalajengkin muncul di malam hari, dia akan jatuh ke wadah berisi air dan tidak bisa memanjat keluar. Bunuhlah dengan pisau atau tongkat, potong ekor beracunnya dan panggang hingga kecoklatan.
Meski kalajengking bisa dimakan, cukup sulit untuk menemukannya dan juga beresiko untuk menangkapnya. Tapi kalajengking masih pilihan terbaik dalam keadaan darurat.
9. Laba-laba
Jika berbulu, hilangkan semua bulu yang anda bisa dan jangan makan taringnya.
10. Lebah
Potong bagian sengat lebah dan masak dengan baik.
11. Ulat
Beberapa ulat ada yang beracun namun ada juga yang bisa dimakan. Sebaiknya melakukan penelitian di daerah anda untuk mengetahiu ulat beracun dan tidak beracun.
12. Larva Kumbang
Berbentuk seperti ulat dengan tubuh gemuk, larva kumbang bisa ditemukan di dalam kayu yang membusuk. Larva kumbang bisa dimakan langsung atau dimasak terlebih dahulu.
Mayoritas serangga aman untuk dimakan, namun harus ada pencegahan yang harus diambil sebelum memakan serangga yaitu :
Jangan memakan serangga berwarna cerah. Warna cerah adalah peringatan untuk pemangsa bahwa mereka beracun. Hindari serangga berbulu. Mungkin ada sengatan beracun yang terletak pada daerah bulu. Hindari serangga yang berbau tajam.
Selamat Berpetualang!
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda memberikan komentar tentang artikel kami. Kontribusi anda akan tertera di TESTIMONIAL Website kami. Salam dari Team Official & Operator www.survive-giezag.org