Untuk melengkapi artikel tentang panjat tebing atau rock climbing yang beberapa diantaranya telah dibahas terlebih dahulu, kali ini saya akan coba memberikan sedikit informasi lain mengenai teknik pemanjatan tebing.
Kegiatan panjat tebing membutuhkan teknik khusus yang harus dipelajari dengan benar, agar kegiatan pemanjatan yang kita lakukan berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan dan cedera.
Pada dasarnya teknik pemanjatan adalah cara menempatkan tubuh sedemikian rupa sehingga tubuh kita stabil saat sedang berada pada ketinggian. Selain itu, dengan teknik pemanjatan yang baik akan memberikan kita peluang bergerak dan mempertahankan posisi tubuh kita dengan waktu yang lebih lama.
Ada beberapa macam teknik pemanjatan yang akan saya bahas dalam tulisan ini, diantaranya adalah :
1. Face Climbing
Teknik pemanjatan ini dilakukan pada permukaan tebing, dimana masih ada tonjolan atau rongga tebing yang memadai untuk pijakan kaki dan pegangan tangan.
2. Friction atau Slab Climbing
Teknik ini mengandalkan gaya gesek sebagai gaya penumpu yang biasanya dilakukan pada tebing yang tidak terlalu vertikal.
3. Fissure Climbing
Teknik ini bekerja dengan memanfaatkan celah pada batuan dan menggunakan anggota badan sebagai pasak. Ada beberapa teknik yang sering digunakan dalam fissure climbing, diantaranya adalah :
1. Jamming, untuk celah yang tidak terlalu lebar, jari-jari tangan dan kaki dapat masuk atau diselipkan pada celah tersebut.
2. Chimneying, teknik memanjat pada celah vertikal yang cukup lebar, sehingga badan dapat masuk diantaranya dan punggung di salah satu sisi tebing, kaki menempel pada sisi tebing depan dan belakang, kedua tangan juga sama. Bersamaan kedua kaki dan tangan bergerak bersama mendorong ke atas dan menahan berat badan.
3. Bridging, teknik pemanjatan pada celah vertikal yang lebih lebar dengan posisi kaki yang mengangkang, kaki sebagai tumpuan dan tangan penjaga keseimbangan.
4. Lay Back, teknik memanjat celah vertikal, jari tangan mengait pada tepi celah, dan punggung miring sedemikian rupa menempatkan kedua kaki pada tepi tebing berlawanan.
5. Hand Traverse, teknik memanjat pada tebing dengan bergerak menyamping. Hal ini dilakukan bila tempat pegangan yang ideal sangat minim dan pemanjatan vertikal sudah tak memungkinkan lagi.
6. Mantelself, teknik memanjat tonjolan-tonjolan keras (teras-teras kecil) yang letaknya agak tinggi namun dapat diandalkan untuk tempat berdiri dan kedua tangan dipergunakan untuk menarik berat badan dibantu dengan pergerakan kaki.
***
Itu saja sedikit tulisan tentang teknik panjat tebing yang bisa saya bagikan kepada anda semua, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda semua, salam lestari!
Sumber : bluetripper.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda memberikan komentar tentang artikel kami. Kontribusi anda akan tertera di TESTIMONIAL Website kami. Salam dari Team Official & Operator www.survive-giezag.org