L
Kunang-kunang merupakan hewan nokturnal anggota Lampyridae, sebuah familia serangga dalam urutan kumbang Coleoptera, atau kumbang yang bersayap. Ya, mereka benar-benar kumbang. Nama familia Lampyridae berasal dari bahasa Yunani \"lampein\", yang berarti bersinar, seperti lampu.
2. Mereka alkemis yang handal
Kunang-kunang tidak benar-benar mengubah logam dasar menjadi emas layaknya alkemis, akan tetapi mereka menciptakan cahaya seolah-olah oleh sihir. Ketika zat kimia yang disebut luciferin di dalam perut/ekor mereka diggabungkan dengan oksigen, kalsium dan adenosin trifosfat, reaksi kimia terjadi dan menghasilkan cahaya yang spektakuler.
3. Kunang-kunang si jenius cahaya
Cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang adalah cahaya paling efisien yang pernah dibuat. Hampir 100 persen dari energi dalam reaksi kimia dipancarkan sebagai cahaya; sebagai perbandingan, bola lampu pijar hanya memancarkan 10 persen dari energi sebagai cahaya, 90 persen lainnya hilang sebagai panas.
4. Mereka penggoda yang nyentrik
Setiap spesies memiliki pola spesifik kedipan cahaya. Kunang-kunang jantan menggunakan pola ini untuk membiarkan para betina dari spesies yang sama tahu bahwa mereka akan cocok untuk satu sama lain. Ketika seekor betina melihat pelamar yang cocok, dia menjawab dengan kerlipan spesifik tersendiri. Kunang-kunang betina juga mungkin menggunakan informasi kedipan untuk memutuskan jantan mana yang akan dikawini.
5. Warna Lampu Mereka Seperti Pelangi
Yah, mungkin tidak seluruh spektrum pelangi, tetapi warna lampu mereka bervariasi antara kuning, merah terang, hijau dan oranye
6. Mereka menerangi dunia bawah tanah
Sementara benar bahwa banyak larva serangga yang hidup di bawah tanah, bayi kunang-kunang mengalahkan mereka dengan pembagian\"trik rapi\"; beberapa spesies memancarkan cahaya yang bawah tanah. Di antara beberapa spesies, bahkan telurnya pun bercahaya. Aneh, bukan?
7. Mereka memiliki Diet Aneh
Bertentangan dengan penggambaran di buku cerita bahwa bayi kunang-kunang lucu menggigit pada bunga, larva yang tinggal di bawah tanah merupakan karnivora dan berpesta pora memangsa siput berlendir, cacing tanah dan keong. Setelah mereka tumbuh, beberapa beralih menjadi kanibalisme dan makan kunang-kunang lain, tetapi sebagian memakan serbuk sari dan nectar, dan beberapa tak makan apa pun sama sekali selama hidup mereka yang pendek.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda memberikan komentar tentang artikel kami. Kontribusi anda akan tertera di TESTIMONIAL Website kami. Salam dari Team Official & Operator www.survive-giezag.org