Orang yang sering bepergian di padang gurun, mereka yang suka berkemah, mendaki, piknik, atau tinggal di daerah pedesaan yang masih dihuni ular, harus menyadari potensi bahaya yang mengancam oleh ular berbisa. Sebuah gigitan dari salah satu ular berbisa, mungkin menyuntikkan berbagai tingkatan racun. Hal ini harus selalu dianggap sebagai keadaan darurat medis.
Ular berbisa biasanya memiliki dua taring atau gigi yang tajam seperti jarum, masing-masing satu pada tiap sisi rahang atas. Pada akar taring tersebutlah terdapat kelenjar bisa. Bila ular itu menyerang (mematuk), ia akan meradak kebawah, menyentuh kulit dengan taringnya dan dengan segera mengeluarkan beberapa tetes racun. Setelah itu ular tersebut biasanya mundur dan siap untuk menyerang kembali.
Jika taring ular itu kebetulan masuk ke pembuluh balik (vena), racun itu kan dengan cepat menjalar ke seluruh tubuh. Di negara luar, ular biasanya lebih berbahaya pada musim semi karena mereka merayap keluar dari sarangnya saat musim dingin. Untuk di Indonesia ular bisa kita temui kapan saja.
Ular biasanya hanya menggigit bila merasa terganggu, karena memang sudah sifatnya untuk mempertahankan diri. Ular bisa ditemukan di mana saja, namun jelas yang terbanyak adalah di dimana tempat yang banyak terdapat tumbuh-tumbuhan, semak belukar, atau kita sebut saja hutan atau perkebunan. Perhatikan dengan baik langkah Anda dan kaki sebaiknya dilindungi dengan menggunakan sepatu lars.
Apa yang terjadi setelah digigit ular?
Biasanya bagian yang digigit/dipatuk akan terasa nyeri dan mengalami pembengkakan. Nyeri segera muncul setelah digigit dan pembengkakan terjadi tidak lama setelah itu. Warna kulit akan menjadi ungu dan dapat dilihat satu atau dua titik/lubang kecil bekas gigitan. Ini masih mending, jika yang menggigit adalah ular yang kadar bisanya mematikan, Nyawa Anda tidak tertolong.
Pertolongan Pertama Menangani Bisa atau Gigitan Ular
1. Membuat Tourniquet
Buat sebuah tourniquet atau ikatan di sekeliling anggota tubuh, tepat di atas bagian yang digigit. Bisa dengan menggunakan sapu tangan, dasi, tali sepatu atau bahan lain yang cukup kuat. Tourniquet ini harus cukup kuat/kencang untuk menghentikan aliran darah di permukaan. Anda dapat mengetahui tourniquet itu sudah cukup kencang atau tidak dengan memperhatikan berapa banyak pembuluh balik (vena) mengembang di bawah ikatan itu. Tourniquet membantu memperlambat menjalarnya racun.
2. Baringkan Korban
Baringkan korban dengan menempatkan bagian tubuh yang digigit lebih rendah dari bagian tubuh yang lain.
3. Buat Sayatan pada Kulit
Sterilkan sebuah pisau atau silet dengan cara membakarnya dengan api. Dengan pisau atau silet itu, buatlah beberapa sayatan/irisan di atas bagian yang digigit, kira-kira seperempat inci (5-6 mm) dalamnya agar darah dapat mengalir dengan leluasa.
4. Hisap Racun Ular
Hisap racun dengan mulut setiap beberapa menit. Ini tidak berbahaya, bisa tidak beracun meskipun tertelan (film-film banyak membohongi Anda). Racun akan dinetralisir oleh lambung. Cara lain untuk menghisap bisa adalah dengan memanaskan sebuah botol kecil sehingga sebagian besar udara keluar dari dalam botolnya. Tekan botol itu dengan kuat ke atas luka. Saat botol itu menjadi dingin, bisa pada luka akan dihisapnya. Diamkan botol tersebut di bagian luka selama beberapa menit. Cara ini biasa kita kenal dengan istilah bekam.
5. Segera Bawa ke Dokter atau Rumah Sakit
Jika pembengkakan semakin naik ke atas ikatan, pindahkan ikatan ke atasnya lagi dan buat sayatan yang lebih banyak lagi di sepanjang jalan pembuluh darah yang mengaliri anggota tubuh itu. Jangan pernah memberikan pengobatan topikal/setempat pada gigitan itu, sebab tidak akan ada gunanya.
Jika korban terlihat lemah atau pusing, berilah ia teh kental atau kopi kental. Jangan pernah memberikan alkohol karena hanya akan mempercepat jalannya racun ke seluruh tubuh.
Saat ini serum anti bisa ular/ABU atau antivenin sudah banyak tersedia di fasilitas-fasilitas kesehatan. Bila Anda tinggal di daerah yang penduduknya rawan tergigit ular, ada baiknya menyimpan serum ini, namun sebelumnya tentu saja harus Anda konsultasikan dulu ke dokter mengenai dosis dan aturan dan cara pakainya atau bahkan izin untuk memilikinya. Antivenin akan dengan mudah menetralisir bisa ular di dalam tubuh. Selain itu, tetanus antitoxin juga harus diberikan untuk semua korban gigitan ular, sekurang-kurangnya 3.000 unit (dosis).
Hindari rasa panik bagi yang menolong, dan si korban sendiri usahakan selalu dalam keadaan tenang. Dengan cara-cara di atas, biasanya para korban akan selamat dan pulih dengan cepat. Satu tips pendek sebagai tambahan, ada kalanya kita temui ada ular yang masuk ke rumah. Bisa ular kecil, sedang, atau bisa juga besar. Yang pertama harus dilakukan adalah jangan panik dan bersikaplah tenang. Yang harus Anda lakukan adalah mengusir ular tersebut dengan sapu ijuk, jika tidak bisa, coba pojokkan ular itu dan gunakan kain untuk menutup bagian kepalanya. Setelah itu, tangkap kepalanya dan terus pegang beserta badannya lalu masukkan ke dalam ember (bertutup) atau karung dan segera tutup. Untuk menghindari kecelakaan bagi yang tidak berpengalaman, ada baiknya jangan melepaskan kain saat memasukkan ular ke suatu wadah, masukkan saja bersama kainnya. Bagaimana jika ular tersebut besar? Jangan lakukan sendiri, lebih baik panggil ahlinya.
Referensi : www.bramardianto.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda memberikan komentar tentang artikel kami. Kontribusi anda akan tertera di TESTIMONIAL Website kami. Salam dari Team Official & Operator www.survive-giezag.org